JAKARTA. Memasuki 2015 ini, PT Logindo Samudramakmur Tbk (LEAD) masih menetapkan target pertumbuhan bisnis konservatif di kisaran 15%-20%. Perusahaan ini berhati-hati menyikapi harga minyak dunia yang anjlok.
Eddy Kurniawan Logam, Direktur Utama Logindo Samudramakmur mengungkapkan, tahun ini prospek bisnis agak berat karena harga minyak terus melorot. “Cukup parah,”katanya kepada KONTAN, Jumat (15/1).
Ia berharap penurunan harga minyak hanya sementara atau paling lama setahun. Jika kondisi ini berlangsung dalam waktu singkat, kegiatan eksplorasi minyak masih bisa mempertahankan laju bisnis.
Apalagi saat ini, dari kebutuhan minyak Indonesia sebanyak 1,6 juta barel per hari, pemerintah baru bisa memenuhi 800.000 barel per hari. Sisanya, masih impor.
Saat ini manajemen Logindo sedang berusaha mencari peluang kegiatan eksplorasi minyak. Makanya perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham LEAD ini berencana membeli armada kapal baru. Dengan belanja modal US$ 80 juta sepanjang tahun ini, Logindo akan membeli empat kapal, sampai lima kapal baru.
Kapal pertama akan dibeli di kuartal I-2015. Dua kapal berikutnya pada kuartal III dan sisanya satu kapal di kuartal IV. “Untuk kuartal I ini kami berharap kondisi pasar seperti ini supaya bisa mendapatkan harga pembelian kapal yang terbaik,”katanya.
Eddy menegaskan, Logindo sengaja menunda pembelian sejak akhir kuartal IV-2014, dengan pertimbangan menunggu harga jual kapal menjadi murah di pasar. Sebagai gambaran, dengan luruhnya harga minyak membuat permintaan kapal angkutan dan kegiatan lepas pantai menjadi berkurang. Imbasnya, harga kapal bisa turun drastis.
Di sisi lain harga minyak yang lesu membuat kontraktor migas lebih konservatif dalam berbisnis. Meskipun demikian, Logindo mematok target kontrak baru sekitar US$ 250 juta tahun ini. Target ini naik 25% dari hasil kontrak 2014 sebesar US$ 180 juta.
Tanpa menyebut kontrak baru yang tengah dikejar, Eddy bilang target tersebut bisa terpenuhi lantaran telah memperhitungkan ada beberapa kontrak yang habis masa kerjanya dan kontrak baru yang bakal mereka kejar.
Meski optimistis dengan kontrak baru, Eddy belum memerinci target pendapatan tahun ini, ataupun realisasi tahun lalu, “Masih dalam perhitungan,”katanya.
Yang jelas, hingga September 2014, Logindo mengantongi pendapatan US$ 53,56 juta atau naik 27,19% dari periode yang sama 2014. Dari total pendapatan itu, porsi terbesar dari sewa kapal yakni US$ 51,49 juta. Sedangkan jasa pelayanan US$ 2,06 juta.
[TS_VCSC_Info_Notice presets=”preset_notice_info” panel_layout=”notice” panel_type=”info” color_icon=”#cccccc” color_title=”#666666″ color_border=”#cccccc” color_background=”#ffffff” icon_replace=”false” panel_icon=”ts-awesome-info-circle” panel_image=”false” panel_size=”50″ panel_spacer=”15″ font_title_family=”Default:regular” font_content_family=”Default:regular” animations=”false” animation_effect=”ts-hover-css-” margin_top=”0″ margin_bottom=”0″]
[/TS_VCSC_Info_Notice]