JAKARTA. Meluruhnya harga minyak dan gas bumi membuat bisnis jasa migas makin sulit. Salah satunya adalah bisnis pelayaran yang banyak melayani klien perusahaan migas yang memiliki bisnis pengeboran lepas pantai.
Apa yang dialami PT Logindo Samudramakmur Tbk bisa menjadi contoh. Pendapatan dan laba bersih Logindo turun hingga 30% sepanjang semester I-2015. Sundap Carulli, Chief Financial Officer (CFO) PT Logindo Samudramakmur Tbk, menyebut penyusutan bisnis ini seiring tidak stabilnya harga minyak dunia. “Pendapatan semester I 2015 hanya US$ 25,6 juta atau turun 30% dibandingkan dengan periode yang sama 2014,”kata Sundap kepada KONTAN, (30/7).
“Penurunan pendapatan disebabkan oleh tingkat rata-rata utilisasi kapal semester pertama yang menurun menjadi 63% (rata-rata sepanjang 2014 sebesar 77%),”ujar Sundap. Adapun tingkat utilisasi kapal-kapal besar (AHTS DP) hanya mencapai 42% padahal tahun lalu masih 82%. Kondisi ini menyebabkan banyak biaya operasional maupun overhead yang bersifat tetap makin besar, ditambah lagi dengan biaya dana yang mahal.
Tak hanya itu, untuk menyesuaikan dengan kondisi keuangan para kontraktor migas yang sedang lesu, manajemen perusahaan dengan kode saham LEAD ini memutuskan untuk menurunkan tarif sewa kapal sebesar 5%-10% pada kuartal II-2015 yang lalu.
Harga ini berlaku untuk kontrak yang berjalan. Sedangkan untuk proyek atau kontrak baru, tarifnya bisa lebih murah 20% sampai 30%.
Bersyukur, cara ini mampu menggaet kontrak-kontrak baru. Sepanjang semester I 2015, LEAD mencatatkan nilai kontrak baru dan nilai kontrak perpanjangan total sebesar US$ 14,5 juta. Walhasil sepanjang semester I-2015 Logindo masih mencatat laba positif sebesar US$ 600.000.
Edy K Logam, Presiden Direktur PT Logindo Samudramakmur Tbk menambahkan, manajemen LEAD juga berupaya menghemat biaya operasional. Misalnya melakukan warm stacking kapal-kapal yang sedang tidak beroperasi dengan mengurangi sejumlah awak kapal.
Meskipun demikian, Eddy optimistis kinerja akan meningkat akhir 2015. “Kami mendapatkan kontrak kerja dengan ConocoPhilips senilai US$ 3 juta dan dengan M3NERGY senilai US$ 2,4 juta yang dimulai kuartal IV mendatang,”katanya.
Disamping itu, LEAD juga menggarap beberapa tender dengan Husky CNOOC dan Petronas.
[TS_VCSC_Info_Notice presets=”preset_notice_info” panel_layout=”notice” panel_type=”info” color_icon=”#cccccc” color_title=”#666666″ color_border=”#cccccc” color_background=”#ffffff” icon_replace=”false” panel_icon=”ts-awesome-info-circle” panel_image=”false” panel_size=”50″ panel_spacer=”15″ font_title_family=”Default:regular” font_content_family=”Default:regular” animations=”false” animation_effect=”ts-hover-css-” margin_top=”0″ margin_bottom=”0″]
KONTAN – 3 AGUSTUS 2015
[/TS_VCSC_Info_Notice]